PROSES TERJADINYA MUATAN LISTRIK PADA AWAN CUMULONIMBUS
Awan Cumulonimbus (Cb) adalah sebuah
awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat
dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Cumulonimbus berasal dari bahasa
Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti
hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Awan-awan kecil (kumulus) berarak menuju daerah pertemuan di dekat cakrawala,
di mana kita bisa melihat sebuah awan cumulonimbus yang besar (Clouds and
Storms, Ludlam, plate 7.4.)
(A)
Awan-awan kecil yang terpisah-pisah. (B) Ketika awan-awan kecil ini bergabung
bersama, dorongan ke atas pada bagian tengah awan yang lebih besar semakin
meningkat sehingga, awan ini tumbuh ke atas. Butiran air diberikan tanda
bintik-bintik hitam. (The Atmosphere, Anthes and others, hal. 269.)
Awan cumulonimbus. Setelah ditumpuk ke atas, air hujan turun darinya.(Weather
and Climate, Bodin, hal. 123.)
Salah
satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS. Ahli cuaca telah mempelajari
pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta
petir. Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan berikut ini
untuk menghasilkan hujan:
1.
Awan
didorong oleh angin:
Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil
(awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2.
Penyatuan: Kemudian awan-awan kecil ini
bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
3.
Penumpukan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu,
dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat.
Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada
bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal,
sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini
menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer
atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh
semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat
dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es
ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.
·
Pengosongan
Muatan Listrik
Timbulnya
petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir. Loncatan muatan
listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian
ini disebut pengosongan listrik statis. Dari mana asal muatan listrik di
ionosfir? Kalau pada lapisan ionosfir tidak terdapat awan, mungkinkah petir itu
terjadi?
Ionosfer
/ Ionosfir Ketebalannya ionosfer : 50 – 100 km Adalah lapisan yang bersifat
memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan radiasi dan sinar ultra
violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik yang suhunya menjadi
tinggi. Tidak, karena petir itu terjadi karena adanya awan bermuatan. dan
ketika awan yang bermuatan itu melepaskan muatannya maka akan terjadi petir.
Muatan
listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia
suatu jalan bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke
benda lain. Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain
disebut penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga
disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara
menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat
besar sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur.
Prosesterjadinya petir dapat dijelaskan pada Gambar 11a, 11b dan 11c.
Proses Pembentukan Awan Banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumlah massa udara dikenal dengan
kelembapan. Jika tingkat kelembapan relatif telah mencapai 100%, massa udara
akan mencapai titik jenuh sehingga dapat terjadi proses kondensasi
(pengembunan), di mana uap air akan berubah kembali menjadi titik-titik air di atmosfer.
Ada kalanya pada saat kelembaban udara
mencapai titik jenuh (100%), suhu udara sudah sangat rendah sampai berada di
bawah titik beku sehingga uap air tidak lagi mengalami proses kondensasi. Uap
air mengalami terjadi sublimasi dimana uap air berubah menjadi bentuk
kristal-kristal es. Kumpulan titik-titik air atau dalam bentuk
kristal-kristal es tersebut di atmosfer disebut awan.
Proses pembentukan awan bermuatan di
awali dengan adanya aliran udara naik kelapisan atmosfer, aliran udara naik
karena perrbedaan tekanan yang diakibatkan oleh panas dari sinar matahari dan
juga pengaruh angin yang membawa uap air dengan kandungan partikel-partikel
bebas. Karena semakin tinggi dari permukaann tanah temperature udara semakin
dingin, maka uap air dan pertikel bebas tersebut berubah menjadi Kristal es.
Karena adanya angin kristal-kristal es tersebut saling bergesekan dan
bertabrakkan. Ketika tabrakkan dan gesekan tersebut berlangsung,
akan ada proses perpindahan muatan-muatan listrik yang
ada didalam kristal-kristal es tersebut, sehingga muatan kristal-kristal
es tersebut tidak netral lagi, bisa bermuatan positif atau bermuatan negatif.
Kristal es tersebut memiliki massa atau berat yang berbeda-beda, ada yang lebih
ringan ada yang berat. Kristal es yang lebih berat kemudian akan bermuatan
negatif dan kristal es yang lebih ringan akan bermuatan positif. Pada bagian
bawah awan akan lebih bermuatan negatif dibandingkan dengan bagian atas awan,
karena kristal es yang lebih berat akan berkumpul dibagian bawah awan dan yang
lebih ringan berkumpul dibagian atas awan karena perbedaan gaya gravitasi.
Karena muatan negatif awan berada dibawah, sehingga permukaan bumi bermuatan
lebih positif, karena muatan negatif bumi ditolak oleh muatan negatif awan.
·
Proses Pembentukan Muatan Listrik Pada Awan Cumulonimbus
1)
Proses Awan
Yang Dibawa Oleh Angin : Awan cumulonimbus terbentuk ketika
angin membawa
beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2)
Proses
Penyatuan Awan-Awan Kecil : Proses ini ketikan Awan-Awan kecil
yang dibawa oleh angin bersatu dan menjadi awan yang lebih besar.
3)
Proses
Penumpukan Awan : Ketika awan-awan kecil ini
bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar
ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan
dengan pada bagian pinggir. Hasilnya tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara
vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas
ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan
atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan
mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan
berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air
dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es. Secara Umum Awan Cumulonimbus
terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau
kristal-kristal es pada bagian atas awan. Terdapat updraft(udara yang bergerak
keatas) dan downdraft(udara yang bergerak kebawah) sehingga memungkinkan
terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik.
Sehingga awan cumulonimbus dapat mengakibatkan timbulnya kilat (lightining) dan
guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan
es.
Gambar 2. Proses Pembentukan Awan Cumulonimbus
PERBEDAAN AWAN CERAH DAN AWAN MENDUNG
Cuaca
adalah keadaan udara pada satu tempat tertentu dalam jangka waktu terbatas.
Kondisi cuaca selalu berubah setiap saat. Udara pagi hari terasa sejuk dan
dingin. Semakin siang udara terasa panas dan gerah. Demikian juga dengan
keadaan cuaca. Cuaca pagi hari belum tentu sama dengan siang hari. Cuaca di
setiap tempat dapat berbeda. Misalnya pagi hari cuaca di sekolahmu mendung.
Akan tetapi cuaca di rumahmu cerah. Kondisi cuaca bermacam-macam. Antara lain
cerah, berawan, panas, dingin dan hujan.
1.
Cuaca Cerah
Cuaca
cerah terjadi saat langit tidak berawan. Cahaya matahari bersinar terang. Tidak
ada awan yang menghalangi sinar matahari. Kita dapat melakukan berbagai
kegiatan saat cuaca cerah. Contohnya berolahraga di lapangan, bermain, dan
berjalan-jalan.
2.
Cuaca Berawan
Cuaca
berawan terjadi saat langit diliputi awan. Cahaya matahari terhalangi oleh
awan. Keadaan langit menjadi gelap. Keadaan ini biasa disebut mendung. Awan
hitam di langit merupakan pertanda akan turun hujan.
3.
Cuaca Hujan
Hujan
terjadi saat titik-titik air turun dari langit. Sebelum atau selama hujan turun
biasanya disertai kilat dan guntur. Jangan bermain di luar rumah saat hujan
turun. Anakanak bisa terkena pilek. Atau bisa tersambar petir.
4.
Cuaca Panas dan Cuaca Dingin
Sinar
matahari menyinari bumi. Sinar matahari memengaruhi kondisi cuaca di suatu
tempat. Ada tempat yang menerima sinar matahari penuh. Keadaan ini membuat
daerah tersebut bersuhu tinggi. Daerah tersebut memiliki cuaca panas.
Ketinggian suatu tempat juga memengaruhi keadaan cuaca. Cuaca daerah pegunungan
lebih dingin daripada dataran rendah. Daerah perkotaan dan pantai merupakan
dataran rendah.
Awan terbentuk dari air di permukaan
bumi yang menguap. Uap air yang berasal dari laut, danau, sungai, dan semua
yang mengandung air itu naik ke atas dan ke atas. Karena di atas sana tekanan
udara lebih rendah, maka temperatur pun lebih rendah. Akibatnya uap-uap air itu
pun mengalami kondensasi (pengembunan), membentuk titik-titik dan kristal air.
Kumpulan titik-titik air inilah yang oleh kita terlihat sebagai awan putih.
Awan mendung letaknya lebih dekat dengan bumi,
sehingga kepadatannya (densitas) bertambah. Karena lebih tebal inilah maka dari
bawah terlihat lebih gelap. Tidak heran jika semakin gelap mendung terlihat,
itu menandakan semakin lebat hujan yang akan turun. Ya, tentu karena mendungnya
lebih tebal (lebih banyak air yang akan dijatuhkan).
RANCANGAN SISTEM YANG DIPASANG PADA
PESAWAT UNTUK MENGHADAPI AWAN CUMULONIMBUS
Rancangan yang akan
di pasang pada pesawat untuk menghadapi awan cumulonimbus adalah system
listrik yang akan menstabilkan muatan listrik yang terjadi akibat awan
cumulonimbus.
Sistem listrik pesawat udara adalah untuk
menghasilkan, mengatur dan mendistribusikan daya listrik seluruh pesawat.
Sistem tenaga listrik pesawat udara yang digunakan untuk mengoperasikan (a)
pesawat instrumen penerbangan, (b) sistem penting seperti anti-icing dll dan
(c) layanan penumpang. Daya penting adalah kekuatan bahwa pesawat harus dapat
melanjutkan operasi yang aman. Penumpang jasa listrik adalah kekuatan yang
digunakan untuk penerangan kabin, pengoperasian sistem hiburan dan persiapan
makanan. Ada beberapa sumber daya yang berbeda pada pesawat untuk daya sistem
listrik pesawat. Sumber-sumber daya meliputi: mesin generator didorong AC, unit
daya tambahan (APU), daya eksternal dan udara ram turbin. Pesawat komponen
listrik beroperasi pada tegangan yang berbeda baik AC dan DC. Namun, sebagian
besar sistem pesawat menggunakan 115 volt (V) AC pada 400 hertz (Hz) atau 28
volt DC. 26 volt AC juga digunakan dalam beberapa pesawat untuk tujuan
pencahayaan. DC listrik umumnya disediakan oleh "self-menarik"
generator yang mengandung elektromagnetik, di mana daya yang dihasilkan oleh
komutator yang mengatur tegangan output dari 28 volt DC. Listrik AC, biasanya
pada tegangan 115 V fase, yang dihasilkan oleh alternator, umumnya dalam sistem
tiga-fase dan pada frekuensi 400 Hz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar